Saat ini sebuah siklon tropis di Samudera Hindia sedang mempengaruhi cuaca di sebagian wilayah Indonesia.
Diberi nama ‘Herman’, siklon telah meningkat menjadi badai kategori 5 pada Jumat, 31 Maret 2023.
Pusat Peringatan Siklon Tropis Australia melaporkan kecepatan angin Siklon Tropis Herman hingga 285 kilometer per jam dalam pergerakan ke arah tenggara.
Didi Satiadi, peneliti di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, BRIN, menuturkan perihal penamaan Siklon Tropis Herman.
Menurut dia, nama itu diberikan oleh pusat peringatan siklon tropis Australia mewakili nama panggilan untuk pria.
“Biasanya memang ditentukan oleh pusat peringatan siklon tropis yang berwenang di wilayah masing-masing,” katanya, Sabtu 1 April 2023.
Australia Setop Pembangunan Gedung Kedutaan Rusia di Canberra Kalau terbentuknya di wilayah perairan Indonesia, Didi menambahkan, pusat monitoring siklon tropis Jakarta memberikan nama-nama berdasarkan bunga atau buah.
“Seperti dahlia, teratai, seroja dan sebagainya.” Siklon tropis biasanya diberi nama untuk membedakan dengan siklon tropis lainnya yang terjadi bersamaan, dan untuk memudahkan komunikasi dengan masyarakat guna meningkatkan kesiapsiagaan.
Nama siklon tropis biasanya diberikan menurut daftar urutan nama berdasarkan abjad yang sudah disiapkan sebelumnya hingga beberapa tahun ke depan.
“Sebelum Herman, siklon sebelumnya di Samudera Hindia bernama Freddy yang terjadi pada Februari 2023,” kata Didi.
Megawati Mengaku Pernah Jengkel Kinerja PNS, Bagaimana Ukuran Penilaian Kerja PNS? Didi memperlihatkan citra awan dari Satellite Based Disaster Early Warning System yang dikembangkan BRIN yang menunjukkan posisi Siklon Herman sudah berada di sebelah barat Australia pada hari ini, 1 April 2023.
Siklon tropis tersebut bergerak ke arah tenggara dan disebut semakin melemah.
Sesuai dengan namanya, siklon tropis merupakan pusaran badai yang terbentuk di wilayah tropis.
Badai ini memiliki kekuatan yang besar dengan kecepatan pusaran angin hingga 63 kilometer per jam, dan radius 150-200 km.
“Siklon tropis biasanya terbentuk di atas lautan yang hangat dengan suhu lebih dari 26,5 derajat Celsius, karena sumber energinya antara lain berasal dari penguapan air laut,” kata Didi.
Masa hidup siklon tropis biasanya bervariasi 1-3 minggu.
Siklon tropis dikenal juga dengan istilah “taifun” apabila terjadi di Samudera Pasifik bagian barat, “Siklon” apabila terjadi di sekitar India atau Australia, atau “hurikan” apabila terjadi di Samudera Atlantik.
Sumber energi dari siklon tropis berasal dari dua sumber, yaitu gaya Corriolis dan suhu permukaan laut.
Gaya Corriolis adalah gaya yang menyebabkan pusaran baik di atmosfer ataupun lautan akibat dari rotasi bumi.
Gaya Corriolis memiliki nilai yang sangat kecil di wilayah khatulistiwa dan meningkat hingga mencapai maksimum mendekati kutub utara atau selatan.
Sebaliknya, suhu permukaan laut biasanya paling tinggi di wilayah khatulistiwa dan berkurang hingga mencapai minimum mendekati kutub utara atau selatan.
Siklon tropis biasanya terbentuk di wilayah di mana jumlah dari pengaruh gaya Corriolis dan suhu permukaan laut paling optimal, yaitu di antara 5-30 derajat Lintang Utara atau Selatan.
“Siklon tropis hampir tidak pernah terbentuk di wilayah Indonesia, karena gaya Corriolis yang sangat kecil di sepanjang khatulistiwa,” kata Didi.
Wilayah Indonesia yang berada di antara 6 derajat Lintang Utara hingga 11 derajat Lintang Selatan memang terlihat beririsan tipis dengan wilayah yang terpengaruh gaya Corriolis.
Didi juga menjelaskan proses pembentukan siklon tropis berdasarkan teori Wind Induced Surface Heat Exchange (WISHE), atau pertukaran panas di permukaan laut yang diakibatkan oleh angin kencang.
Suhu permukaan laut yang hangat akan menyebabkan penguapan, dan penguapan ini akan terjadi lebih cepat ketika pusaran angin kencang bertiup.
“Hal ini mirip ketika setetes air di permukaan kulit akan lebih cepat menguap ketika ditiup,” katanya.
Penguapan yang lebih cepat akan meningkatkan proses konveksi yang menghasilkan panas laten.
Selanjutnya, panas laten ini akan kembali memperkuat pusaran angin yang semakin kencang, sehingga proses penguapan terjadi lebih cepat lagi, dan seterusnya.
Hal ini menghasilkan suatu umpan balik positif yang mengakibatkan semakin menguatnya siklon tropis tersebut.
Siklon tropis akan melemah ketika bergerak menuju wilayah dengan suhu permukaan laut yang lebih dingin ataupun menuju wilayah daratan, karena penguapan akan berkurang.
Namun energi dilepaskan ketika siklon tropis melemah dapat menyebabkan banyak kerusakan di wilayah yang dilaluinya.
Dampak dari siklon tropis antara lain dapat meningkatkan pertumbuhan awan cumulonimbus, badai petir, hujan deras, turbulensi, angin kencang, dan gelombang tinggi yang dapat menimbulkan bencana banjir, tanah longsor, dan kerusakan terhadap manusia, infrastruktur dan lingkungan di sekitar wilayah yang dilaluinya.
Walaupun siklon hampir tidak pernah memasuki wilayah Indonesia, namun siklon tropis juga dapat menimbulkan efek jarak jauh atau tidak langsung seperti angin dan gelombang atmosfer yang dapat meningkatkan konveksi, hujan, angin kencang, gelombang tinggi, dan merubah sirkulasi angin.
“Jadi masyarakat perlu lebih waspada saat terjadi siklon tropis dengan selalu mengikuti informasi cuaca yang sering berubah.”