Badan Antariksa Inggris telah memutuskan untuk terus mendanai proyek Rolls-Royce yang akan membuat reaktor bertenaga nuklir kecil di Bulan senilai £2,9 juta atau sebesar Rp 55,9 miliar.
Nantinya, reaktor itu dapat berfungsi sebagai sumber energi jangka panjang untuk pangkalan Bulan.
Kabar yang menyenangkan itu tentu menjadi angin segar bagi penelitian Rolls-Royce yang sebelumnya mendapat suntikan sebesar £ 249.000 atau sekitar Rp 4,8 miliar dari Badan Antariksa Inggris pada tahun 2022.
Dengan dana baru tersebut, perusahaan berharap memiliki model demonstrasi untuk reaktor mikro modular yang siap dikirim ke Bulan pada 2029.
13 Kampus di Inggris Tawarkan Pendidikan Lanjut Untuk Dosen dan Mahasiswa Vokasi UGM Berdasarkan siaran pers 17 Maret 2023, Rolls-Royce dan Badan Antariksa Inggris menyatakan, “Program mikro-reaktor akan membantu ‘mengembangkan teknologi yang akan menyediakan tenaga yang dibutuhkan manusia untuk hidup dan bekerja di bulan.'” Penelitian lanjutan akan fokus pada tiga aspek penting dari mikro-reaktor: menghasilkan panas, mentransfer panas dan mengubah panas tersebut menjadi energi yang dapat digunakan.
“Penelitian inovatif oleh Rolls-Royce ini dapat meletakkan dasar untuk memperkuat kehadiran manusia secara terus menerus di bulan,” kata Paul Bate, kepala eksekutif Badan Antariksa Inggris, dalam rilis tersebut.
Rolls-Royce Kembangkan Mobil Listrik dan Hidrogen, Mulai Dijual 2030 Ada juga masalah perlengkapan mikro-reaktor untuk beroperasi di lingkungan Bulan.
Saat ini, sebagian besar perjalanan ruang angkasa ditenagai oleh energi matahari.
Sumber tenaga nuklir memungkinkan lebih banyak keserbagunaan dalam misi, dan lebih sedikit ketergantungan pada matahari.
Untuk membantu ilmuwan dan insinyur Rolls-Royce, perusahaan telah bermitra dengan Universitas Oxford, Universitas Bangor, Universitas Brighton, Pusat Penelitian Manufaktur Lanjutan (AMRC) Universitas Sheffield, dan AMRC Nuklir.
“Kemitraan antara industri Inggris, Badan Antariksa Inggris, dan pemerintah, membantu menciptakan lapangan kerja di sektor teknologi ruang angkasa dan membantu memastikan Inggris terus menjadi kekuatan utama dalam ilmu pengetahuan perbatasan,” ujar George Freeman, Menteri Negara di Departemen Sains, Inovasi dan Teknologi, pada acara yang sama.
SPACE | UKPOL