Universitas Dinas Nuswantoro (Udinus) telah mengembangkan inovasi robot gamelan yang diberi nama Robot Gamelan Sekar Nuswantoro.
Rektor Udinus Edi Noersasongko menjelaskan inovasi tersebut tidak menggantikan gamelan asli, namun berbeda pada peruntukannya.
Gamelan yang didesain seperti bunga matahari ini diklaim mampu bermain 24 jam non stop.
Model Robot Gamelan Sekar Nuswantoro ini telah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan ditargetkan kurang lebih 20 HKI akan didapatkan.
5 Fakta Transformers: Rise of the Beasts, Beserta dengan Profil Pemain Utamanya “Robot Gamelan Sekar Nuswantoro, memiliki tujuan utama untuk menyambut tamu dan juga agar masyarakat mudah mendengarkan suara gamelan di mana saja.
Kami harap inovasi terbaru karya inovasi Udinus ini menjadi sarana bagi masyarakat untuk mengenal budaya asli Jawa,” ungkap Edi dilansir dari laman Udinus pada Kamis, 15 Maret 2023.
Perkembangan dari Robot Gamelan Sekar Nuswantoro memanfaatkan teknologi Arduino dan Solenoid.
Dengan memanfaatkan dua teknologi itu, gamelan Udinus, mampu menambuh berbagai instrumen dan memainkan musik yang diputar di perangkat software.
Solenoid sendiri berperan sebagai mesin penggerak untuk menggerakkan alat tabuh.
Pada cara kerjanya, Solenoid akan bergerak sesuai dengan notasi musik yang dibaca oleh software yang telah disediakan.
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Siklon Tropis Guchol dan Bibit Siklon 93B, Unej Kemudian, gerakan Solenoid itu akan memicu alat tabuh untuk bergerak memukul dari salah satu alat sesuai dengan notasinya.
Mekanisme solenoid, naik dan turun diatur oleh kecerdasan buatan yang telah ditanamkan pada robot tersebut.
Pada inovasi yang melibatkan lima dosen dan 21 mahasiswa dari Fakultas Ilmu Komputer (FIK), terdapat enam instrumen yang terpasang pada Robot Gamelan Sekar Nuswantoro.
Keenam instrumen itu yakni demung, saron, slenthem, peking, kenong dan gong.
Sesuai namanya, gamelan satu ini, memiliki konstruksi robot yang futuristik dan artistik.
Pada konsep desainnya, berbentuk seperti bunga matahari yang memiliki batang dan tangkai.
Tentunya menjadi keunikan tersendiri dari inovasi terbaru dari Udinus kali ini sesuai yang diutarakan oleh Engineer Team Robot Gamelan Sekar Nuswantoro, Arry Maulana Syarif.
Menurutnya, tangkai-tangkai tersebut dapat dirakit secara manual disesuaikan dengan kebutuhan.
“Di mana jika gamelan sekar ingin dimainkan versi gamelan slendro, maka instrumen gamelan pelog yang berada di tangkai-tangkai bisa dilepas terlebih dahulu.
Selain itu, model knockdown atau rakitan yang kami rancang, juga demi mempermudah mobilitas dari inovasi ini,” Arry Maulana.
Dalam perkembangannya, Robot Gamelan Sekar Nuswantoro memiliki tiga model berbeda, perbedaan itu dibedakan pada jenis pemukulnya.
Model pertama memakai bola kecil dengan gerak vertikal, pada model kedua pemukul didesain lebih kecil dengan gerak vertikal dan model ketiga pemukul telah memakai per dan tuas.
Pada penggunaan per dan tuas pada model ketiga tersebut, dimaksudkan agar mampu menghasilkan dorongan lebih keras dan memunculkan bunyi yang lebih lantang.
Pilihan Editor: Apa Itu SPI yang Menjerat Rektor Universitas Udayana?