Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memantau adanya pusat tekanan rendah terpantau di Australia bagian utara yang menginduksi peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 low level jet (kt) yang memanjang dari Laut Timor hingga Australia bagian utara dan dari Laut Banda hingga Laut Arafuru bagian timur.
Sirkulasi siklonik terpantau di Kalimantan bagian barat yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin atau konvergensi yang memanjang dari Kalimantan Barat hingga Selat Karimata.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar pusat tekanan rendah/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet atau konvergensi tersebut.
Gempa Beruntun dari Sesar Cirebon Pagi Ini, Simak Kata dan Data BMKG Hujan berpetir diperkirakan terjadi di Yogyakarta, Jakarta Pusat dan Surabaya pada Kamis, 2 Maret 2023.
Hujan intensitas sedang kemungkinan terjadi di Bandung, Pangkal Pinang dan Bandar Lampung.
Sedangkan hujan dengan intensitas ringan terjadi di Banda Aceh, Denpasar, Serang, Gorontalo, Jambi, Semarang, Pontianak, Banjarmasin, Palangkaraya, Ambon, Ternate, Mataram, Jayapura, Manokwari, Pekanbaru, Mamuju, Makassar, Manado, Padang dan Medan.
Suhu udara berkisar antara 19-33 derajat Celcius dengan suhu terendah di Bandung dan tertinggi di Gorontalo.
Prediksi Cuaca Hari Ini, Ada Hujan dan Petir juga Siaga Bencana Prakiraan berbasis dampak hujan lebat dengan status siaga di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Lampung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Sulawesi Selatan, Papua Barat dan Papua.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini gelombang sangat tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 2 – 3 Maret 2023.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari utara – timur dengan kecepatan angin berkisar 5 – 30 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari barat daya – barat laut dengan kecepatan angin berkisar 5 – 35 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Laut Arafuru, perairan Kep.
Sermata – Letti, perairan Kep.
Babar – Tanimbar, perairan Kep.
Aru, perairan Merauke, Laut Banda bagian timur, Laut Arafuru bagian timur Kep.
Aru dan perairan Yos Sudarso.
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang di kisaran 2.5 – 4 meter berpeluang terjadi di Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten, perairan selatan Jawa Barat – Jawa Timur, perairan selatan Bali – Sumbawa, Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan, perairan selatan Pulau Sumba, perairan selatan Pulau Sabu, perairan selatan Kupang – Pulau Rote, Samudra Hindia selatan Jawa, Samudra Hindia selatan Bali – NTB – NTT, dan Samudra Hindia selatan Kupang – Pulau Rote.
Kondisi yang sama juga terjadi di perairan barat dan selatan Kepulauan Natuna, perairan Kepulauan Anambas, perairan Kepulauan Subi – Serasan, Laut Maluku bagian utara, Laut Banda, perairan Kepulauan Wakatobi, perairan utara Flores, perairan Kepulauan Sermata – Letti, dan perairan Kepulauan Babar – Tanimbar.
Kemudian perairan Kepulauan Kai – Aru, perairan Halmahera, Laut Arafuru bagian timur Kepulauan Aru, perairan timur Kep.
Bintan – Lingga, Laut Sumbawa, perairan utara Flores, perairan Kep.
Sangihe – Kepulauan Talaud, perairan utara Papua Barat, perairan Yos Sudarso, dan Samudra Pasifik utara Halmahera.
Sedangkan, gelombang sangat tinggi di kisaran 4 – 6 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, perairan utara Kepulauan Natuna, Laut Arafuru bagian barat dan tengah, Laut Arafuru bagian timur, Laut Arafuru bagian selatan Merauke.
Pilihan Editor: Komplain ke Sri Mulyani, Pegawai Pajak Ini Pertanyakan Aduannya Soal 2 Perusahaan Bodong Tak Lekas Ditindaklanjuti Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.