Hingga sepanjang Selasa, 14 Februari 2023, banjir masih membekap sebagian wilayah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Banjir yang didahului curah hujan ekstrem 12-13 Februari tak hanya terjadi di Makassar, tapi juga Kabupaten Soppeng, Barru, Pangkep, Maros, Gowa, Takalar dan Jeneponto.
Menurut data BMKG, pada periode itu wilayah Sulawesi Selatan mengalami curah hujan hingga lebih dari 150 mm.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo.co, Prakirawan Senior BMKG, Muhammad Irsal, menjelaskan cuaca hujan ekstrem tersebut dipicu oleh beberapa faktor.
Gempa Beruntun dari Sesar Cirebon Pagi Ini, Simak Kata dan Data BMKG Antara lain adalah aktifnya Monsun Asia disertai dengan aliran lintas ekuator yang signifikan pada 10 dan 11 Februari 2023.
Ini menyebabkan intensifikasi pertumbuhan awan hujan.
Selain itu, kata Irsal, “Terpantau pula penguatan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia bagian utara.” Faktor yang ini memicu terbentuknya pola pertemuan dan juga perlambatan angin (konvergensi dan konfluensi) di wilayah Indonesia bagian selatan ekuator, termasuk daerah Sulawesi Selatan.
Selanjutnya, aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial juga menunjukkan kondisi yang signifikan.
Pengaruhnya adalah meningkatkan pertumbuhan awan hujan dan potensi cuaca ekstrem di wilayah Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.
Prediksi Cuaca Hari Ini, Ada Hujan dan Petir juga Siaga Bencana “Potensi hujan lebat masih harus diwaspadai di wilayah Sulawesi Selatan hingga 17 Februari mendatang terutama di wilayah pesisir baratnya,” kata Irsal.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, mengungkap jumlah korban terdampak banjir menurun seiring titik genangan air mulai surut di sejumlah lokasi banjir pada Selasa malam.
Sebagian para pengungsi disebutkan sudah kembali ke rumahnya.
Dari data per 13 Februari, sebanyak 37 titik pengungsian pada delapan kecamatan tersebar di 45 kelurahan.
Per 14 Februari, tersisa 28 titik pengungsian pada empat kecamatan di 14 kelurahan.
“Data penyintas banjir per 14 Februari tercatat sebanyak 2.293 jiwa dengan 681 Kepala Keluarga tersebar,” kata dia dikutip dari Antara.
Pilihan Editor: Banjir Bandang Gunung Ijen Terjang 2 Desa di Bondowoso